Pages

Jumat, 25 Oktober 2013

Definisi Tuna Laras



Berbagai pertimbangan dalam mendefinisikan gangguan emosi (tuna laras) merupakan penyebab sulitnya membuat definisi. Hingga saat ini belum ada definisi yang dapat diterima secara umum tentang anak-anak yang mengalami gangguan emosi. Seperti yang dituturkan oleh Hallahan dan Kauffman (1988), tidak ada satu definisipun tentang tuna laras yang diterima secara universal.
Hallahan dan Kauffman (1982) mengidentifikasikan faktor-faktor utama yang mempersulit dalam mendefinisikan secara baik mengenai anak dengan gangguan emosi ini, di antaranya adalah :
·         Ketiadaan suatu definisi kesehatan mental yang cukup
·         Adanya perbedaan antar model- model konseptual tentang gangguan emosi
·         Adanya berbagai kesulitan dalam mengukur emosi dan perilaku
·         Adanya variasi dalam emosi dan perilaku anak yang normal dan anak-anak yang mengalami gangguan emosi dan perilaku
·         Hubungan antara gangguan emosi dan kondisi-kondisi lain yang menghalangi
·         Perbedaan fungsi lembaga-lembaga social yang menggolongkan dan melayani anak-anak gangguan emosi
·         Perbedaan tuntutan social dan budaya mengenai perilaku

Definisi Yang Mutakhir
Terdapat kesamaan pandangan secara umum, bahwa gangguan emosi mengacu pada:
1.         Perilaku yang ekstrim, yaitu perilaku yang sangat berbeda dari perilaku anak-anak pada umumnya
2.         Suatu masalah yang kronis, yakni sesuatu problem yang tidak bisa dihilangkan
3.         Perilaku yang tidak dapat diterima karena tuntutan social atau budaya
Satu definisi yang mungkin dapat dipertimbangkan adalah definisi yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Federal (Amerika Serikat), yang mengatur implementasi Undang-undang  AS (PL)  94-142 bagian 121a.5  yang mendeskripsikan “gangguan emosi yang serius” sebagai berikut :
1.       Istilah yang berarti suatu kondisi yang memperlihatkan satu atau lebih karakteristik yang berikut, yang berlangsung lebih dari suatu periode waktu tertentu, dan suatu penandaan yang luas, yang mempengaruhi (kurang baik) performan pendidikan.
a)    Ketidakmampuan untuk belajar – yang bukan disebabkan oleh faktor intelektual – berhubungan dengan perasaan, atau faktor kesehatan.
b)         Ketidak mampuan untuk membangun atau memelihara hubungan yang memuaskan dengan para guru dan tokoh panutan
c)    Perilaku atau perasaannya tidak sesuai dengan “konteks” meskipun dalam keadaan normal
d)        Suasana hati yang tidak bahagia atau tertekan
e)    Kecenderungan untuk mengembangkan simtom fisik atau ketakutan yang berkaitan dengan permasalahan pribadi atau permasalahan sekolah
2.       Istilah yang mencakup anak-anak skisofrenia atau autistic. Istilah yang tidak meliputi anak-anak yang secara social tak dapat menyesuaikan diri, kecuali jika dinyatakan bahwa mereka mengalami gangguan emosi secara serius.

Sumber :
·         Triyanto Pristiwaluyo & M. Shodiq AM; Pendidikan Anak Gangguan Emosi; 2005
·         Dra. Salcha Hatras; Pendidikan Bagi Anak Perilaku Menyimpang (Anak Tuna Laras); 2002


0 komentar:

Posting Komentar