Klasifikasi ketunalarasan
ada dua macam yaitu klasifikasi psikiatris dan klasifik asibehavioristik
(Kauffman, 1985).
1. Klasifikasi
Psikiatris
Klasifikasi
psikiatris mencontoh klasifikasi penyakit fisik di dalam ilmu kedokteran,
sehingga yang dihasilkan adalah daftar penyakit kepribadian (personality
diseases) dan kelainan jiwa (psychotic disorders).
a. Tingkat
ringan atau sedang
-
Neurosis/psychoneurosis/gangguan kepribadian
:penyimpangan perilaku ditandai dengan konflik emosi dan kecemasan tetapi masih
mempunyai hubungan dengan dunia nyata.
b. Tingkat
berat
-
Psychosis :penyimpangan perilaku ditandai
dengan penyimpangan dari pola-pola perilaku normal dalam berfikir, berbicara,
dan bertindak.
-
Schizophrenia :gangguan jiwa ditandai dengan
distorsi berfikir, persepsi tidak normal,dan perilaku atau emosi yang aneh.
-
Autism :gangguan jiwa tingkat berat pada
masa kanak-kanak, ditandai dengan isolasi diri secara berlebihan, perilaku aneh,
keterlambatan perkembangan, biasanya mulai dapat diamati pada usia sebelum 2 ½
tahun.
2. Klasifikasi
Behavioristik
Klasifikasi
behavioristic adalah klasifikasi yang berdasarkan pada fenomena yang tidak dapat
diamati secara langsung seperti halnya kondisi fisik.
Menurut
Quay ada 4 dimensi perilaku menyimpang, yaitu:
a. Condact
disorder, juga disebut unsocialized aggression, yaitu ketidakmampuan mengendalikan
diri.
Ada
banyak jenis perilaku yang termasuk dalam dimensi ini, yaitu:
-
Berkelahi, memukul, menyerang orang lain
-
Pemarah
-
Tidak patuh, menentang
-
Merusak milik orang lain
-
Kurang ajar, nakal
-
Menolak arahan
-
Tidak pernah diam
-
Ramai, gaduh
-
Lekas marah
-
Mencari perhatian, sombong
-
Hiperaktif
-
Tidak dapat di percaya, bohong, tak jujur
-
Berbicara kasar
-
Suka iri
-
Mengganggu, mengejek orang lain
-
Suka bertengkar
-
Mudah terganggu perhatiannya
-
Mendongkol, pendendam
b. Socialized
aggression, yaitu berbagai perilaku yang dilakukan secara berkelompok.
Beberapa
perilaku yang termasuk dimensi ini antara lain:
-
Bertemu dengan anak-anak jahat
-
Mencuri secara kelompok
-
Setia dengan teman-temannya yang nakal
-
Menjadi anggota gang
-
Keluar rumah sampai larut malam
-
Bolos dari sekolah
-
Lari dari rumah
c. Anxiety-withdrawal,
juga disebut personality problem, adalah perilaku yang berkaitan dengan kepribadian.
Beberapa perilaku yang termasuk dalam dimensi ini antara lain:
-
Cemas, takut, tegang
-
Sangat pemalu
-
Menyendiri, tak berteman
-
Sedih, depresi
-
Rendah,
-
Terlalu perasa, mudah malu
-
Merasa rendah diri, tak berharga
-
Kurang percaya diri
-
Mudah bingung
-
Menyembunyikan diri
-
Sering menangis
-
Sangat tertutup
d. Immaturity,
juga disebut inadequacy, yaitu kelompok perilaku yang menunjukan sikap kurang dewasa,
kurang matang. Perilaku yang termasuk dalam dimensi ini antara lain:
-
Kemampuan memperhatikan, tak dapat berkonsentrasi
-
Melamun
-
Kaku, lemah koordinasi
-
Pandangan kosong
-
Pasif, tak berinisiatif, mudah dipengaruhi
-
Kesulitan memperhatikan
-
Mengantuk
-
Kurang berusaha keras, gagal menyelesaikan
sesuatu
-
Ceroboh, tak rapi
Dari
hasil penelitiannya, Quay (1979) menunjukan bahwa jenis perilaku yang paling
banyak ditemukan pada anak-anak tunalaras di sekolah adalah kelompok pengendalian
diri (conduct disorder) dan kelompok kurang matang (immaturity).Sedangkan jumlah
yang mengalami masalah kepribadian (anxiety-withdrawal) relative kecil.
Sumber :Dra. Salcha Hatras; Pendidikan Bagi
Anak Perilaku Menyimpang (Anak Tuna Laras); 2002
0 komentar:
Posting Komentar